Tuesday 27 October 2015

Hubungan Bahasa Dengan Pengembangan Kepribadian

 Sebelum anda membaca artikel ini saya berharap anda bisa meluangkan waktu membaca pesan penting ini. Jika Anda ingin kehidupan anda lebih baik, saya akan kasih tau kuncinya, apa itu ? YAKNI Bisnis Outopilot. Dapatkan Aktif Income dan pasif Income dengan Join Agen Pulsa Secara GRATIS tanpa di pungut biaya. Info Selanjutnya silahkan Klik Gambar di bawah ini:



BAHASA PENGEMBANG KEPRIBADIAN

1.      Pengertian Bahasa

Add caption
Berbagai perngertian bahasa menurut para ahli dan sumber lainnya yaitu :

Harimurti Kridalaksana berpengertian bahwa bahasa adalah sistem lambang berupa bunyi arbitrer yang digunakan oleh para anggota kelompok sosial untuk bekerja sama, berkomunikasi, dan mengidentifikasi diri.
Wojowarsito berpengertian bahwa bahasa adalah alat manusia mengungkapkan pikiran, perasaan, pengalaman yang terdiri dari lambang-lambang bahasa.
Bahasa adalah lambang bunyi ujaran yang digunakan untuk berkomunikasi oleh masyarakat pemakainya. Bahasa yang berkembang baik berdasarkan suatu sistem, yaitu seperangkat aturan yang dipatuhi oleh pemakainya.
Menurut Keraf dalam Smarapradhipa (2005:1), memberikan dua pengertian bahasa. Pengertian pertama menyatakan bahasa sebagai alat komunikasi antara anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia.
Pendapat lainnya tentang definisi bahasa diungkapkan oleh Syamsuddin (1986:2), beliau memberi dua pengertian bahasa. Pertama, bahasa adalah alat yang dipakai untuk membentuk pikiran dan perasaan, keinginan dan perbuatan-perbuatan, alat yang dipakai untuk mempengaruhi dan dipengaruhi. Kedua, bahasa adalah tanda yang jelas dari kepribadian yang baik maupun yang buruk, tanda yang jelas dari keluarga dan bangsa, tanda yang jelas dari budi kemanusiaan.
Panggabean (1981:5), berpendapat bahwa bahasa adalah suatu sistem yang mengutarakan dan melaporkan apa yang terjadi pada sistem saraf.
Soejono (1983:01), bahasa adalah suatu sarana perhubungan rohani yang amat penting dalam hidup bersama.
Menurut Owen dalam Stiawan (2006:1), menjelaskan definisi bahasa yaitu bahasa dapat didefenisikan sebagai kode yang diterima secara sosial atau sistem konvensional untuk menyampaikan konsep melalui kegunaan simbol-simbol yang dikehendaki dan kombinasi simbol-simbol yang diatur oleh ketentuan
2.      Pengertian Kepribadian dan Pengembangan Kepribadian 

Makin meningkatnya persaingan profesinalisme dalam kancah bisnis modern, maka guna untuk menunjang keberhasilan dalam pekerjaan. Selain itu kemampuan untuk berinteraksi antara individu secara efektif dan berkomunikasi dengan baik juga akan membuat seseorang menonjol diantara yang lain.

Kepribadian itu memiliki banyak arti, bahkan saking banyaknya boleh dikatakan jumlah definisi dan arti dari kepribadian adalah sejumlah orang yang menafsirkannya. Hal ini terjadi karena adanya perbedaan dalam penyusunan teori, penelitian dan pengukurannya.

Kepribadian (personality) bukan sebagai bakat kodrati, melainkan terbentuk oleh proses sosialisasi Kepribadian merupakan kecenderungan psikologis seseorang untuk melakukan tingkah laku social tertentu, baik berupa perasaan, berpikir, bersikap, dan berkehendak maupun perbuatan. Kepribadian itu memiliki banyak arti, bahkan saking banyaknya boleh dikatakan jumlah definisi dan arti dari kepribadian adalah sejumlah orang yang menafsirkannya. Hal ini terjadi karena adanya perbedaan dalam penyusunan teori, penelitian dan pengukurannya.

3.      Kepribadian secara umum

Personality atau kepribadian berasal dari kata persona, kata persona merujuk pada topeng yang biasa digunakan para pemain sandiwara di Zaman Romawi. Secara umum kepribadian menunjuk pada bagaimana individu tampil dan menimbulkan kesan bagi individu-individu lainnya. Pada dasarnya definisi dari kepribadian secara umum ini adalah lemah karena hanya menilai perilaku yang dapat diamati saja dan tidak mengabaikan kemungkinan bahwa ciri-ciri ini bisa berubah tergantung pada situasi sekitarnya selain itu definisi ini disebut lemah karena sifatnya yang bersifat evaluatif (menilai), bagaimanapun pada dasarnya kepribadian itu tidak dapat dinilai “baik” atau “buruk” karena bersifat netral.

4.      Kepribadian menurut Psikologi

Untuk menjelaskan kepribadian menurut psikologi saya akan menggunakan teori dari George Kelly yang memandang bahwa kepribadian sebagai cara yang unik dari individu dalam mengartikan pengalaman-pengalaman hidupnya. Sementara Gordon Allport merumuskan kepribadian sebagai “sesuatu” yang terdapat dalam diri individu yang membimbing dan memberi arah kepada seluruh tingkah laku individu yang bersangkutan.  Lebih detail tentang definisi kepribadian menurut Allport yaitu kepribadian adalah suatu organisasi yang dinamis dari sistem psikofisik individu yang menentukan tingkah laku dan pikiran individu secara khas.

Allport menggunakan istilah sistem psikofisik dengan maksud menunjukkan bahwa jiwa dan raga manusia adalah suatu sistem yang terpadu dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain, serta diantara keduanya selalu terjadi interaksi dalam mengarahkan tingkah laku. Sedangkan istilah khas dalam batasan kepribadian Allport itu memiliki arti bahwa setiap individu memiliki kepribadiannya sendiri. Tidak ada dua orang yang berkepribadian sama, karena itu tidak ada dua orang yang berperilaku sama.

Sigmund Freud memandang kepribadian sebagai suatu struktur yang terdiri dari tiga sistem yaitu Id, Ego dan Superego. Dan tingkah laku, menurut Freud, tidak lain merupakan hasil dari konflik dan rekonsiliasi ketiga sistem kerpibadian tersebut. Dari sebagian besar teori kepribadian diatas, dapat kita ambil kesamaan sbb(E. Koswara):

sebagian besar batasan melukiskan kerpibadian sebagai suatu struktur atau organisasi hipotesis, dan tingkah laku dilihat sebagai sesuatu yang diorganisasi dan diintegrasikan oleh kepribadian. Atau dengan kata lain kepribadian dipandang sebagai “organisasi” yang menjadi penentu atau pengarah tingkah laku kita.
sebagian besar batasan menekankan perlunya memahami arti perbedaan-perbedaan individual. Dengan istilah “kepribadian”, keunikan dari setiap individu ternyatakan. Dan melalui study tentang kepribadian, sifat-sifat atau kumpulan sifat individu yang membedakannya dengan individu lain diharapkan dapat menjadi jelas atau dapat dipahami. Para teoris kepribadian memandang kepribadian sebagai sesuatu yang unik dan atau khas pada diri setiap orang.
sebagian besar batasan menekankan pentingnya melihat kepribadian dari sudut “sejarah hidup”, perkembangan, dan perspektif. Kepribadian, menurut teoris kepribadian, merepresentasikan proses keterlibatan subyek atau individu atas pengaruh-pengaruh internal dan eksternal yang mencakup factor-faktor genetic atau biologis, pengalaman-pengalaman social, dan perubahan lingkungan. Atau dengan kata lain, corak dan keunikan kepribadian individu itu dipengaruhi oleh factor-faktor bawaan dan lingkungan.
Definisi dan Pengertian kepribadian menurut ahli antara lain sebagai berikut :

Pengertian kepribadian menurut Yinger Kepribadian adalah keseluruhan perilaku dari seorang individu dengan system kecenderungan tertentu yang berinteraksi dengan serangkaian instruksi.
Pengertian kepribadian menurut M.A.W Bouwer Kepribadian adalah corak tingkah laku social yang meliputi corak kekuatan, dorongan, keinginan, opini dan sikap-sikap seseorang.
Pengertian kepribadian menurut Cuber Kepribadian adalah gabungan keseluruhan dari sifat-sifat yang tampak dan dapat dilihat oleh seseorang.
Pengertian kepribadian menurut Theodore R. Newcombe Kepribadian adalah organisasi sikap-sikap yang dimiliki seseorang sebagai latar belakang terhadap perilaku.
Pengertian kepribadian menurut Crisholm bahwa Usaha untuk membantu individu agar memahami dirinya sendiri, yaitu minat-minatnya, kemampuan-kemampuannya, hasrat-hasrtanya dan rencana-rencananya dalam menghadapi masa depan.
Ada 3 faktor yang menentukan dalam perkembangan kepribadian :

Faktor bawaan
Unsur ini terdiri dari bawaan genetic ang menetukan diri fisik primer (warna, mata, kulit) selain itu juga kecenderungan-kecenderungan dasar misalnya kepekaan, penesuaian diri.

Faktor lingkungan
Faktor lingkungan seperti sekolah, atau lingkungan sosial/ budaya seperti teman, guru dll. Dapat mempengaruhi terbentuknya kepribadian.

Interaksi bawaan serta lingkungan
Interaksi yang terus menerus antara bawaan serta lingkungan menyebabkan timbulnya perasaan AKU/DIRIKU dalam diri seseorang.

5.      Hubungan Bahasa dengan Pengembangan Kepribadian

Sumpah pemuda 28 Oktober 1928 menyatakan “ Kami putra dan putri Indonesia mengaku bertanah air satu – tanah air Indonesia. Kami putra dan putri Indonesia berbangsa satu, bangsa Indonesia. Kami putra dan putri Indonesia menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia.”  Sumpah ini membuktikan bahwa pengakuan bertanah air satu, berbangsa satu Indonesia, dan menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia, memiliki fungsi yang luarbiasa dalam mengembangkan kepribadian bangsa. Fungsi tersebut menegaskan bahwa setiap warga negara Indonesia senantiasa berkepribadian, berperilaku, dan berbudi bahasa khas Indonesia.

Pengalaman berbahasa yang amat berharga dalam pengembangan kepribadian ini kemudian dikukuhkan dalam Undang-Undang Dasar1945 yang menyatakan bahwa bahasa negara adalah bahasa Indonesia. Penegasan ini menunjukkan kedudukan dan fungsi yang bersifat formal. Sebagai bahasa negara, bahasa ini harus digunakan dalam berbagai komunikasi resmi baik dalam lembaga pemerintah maupun nonpemerintah,termasuk diberbagai tingkat lembaga pendidikan di negara Republik Indonesia.

Sejak 2002 bahasa Indonesia ditetapkan sebagai mata kuliah wajib bagi setiap mahasiswa di perguruan tinggi dalam kelompok mata kuliah pengembangan kepribadian. Hal ini, selain untuk mengembangkan kepribadian, juga untuk menjadikan bahsa Indonesia sebagai sarana komunikasi ilmiah bagi mahasiswa dan ilmuwan lulusan perguruan tinggi. Pengalaman membuktikan bahwa jumlah penulisan buku ilmiah di Indonesia relatif kecil. Di sisi lain, hampir setiap mahasiswa mengeluh jika ditugasi oleh dosen untuk menulis makalah, kertas kerja (paper), skripsi, atau karangan ilmiah lainnya. Sekalipun mengeluh tugas tersebut memang dibuat oleh mahasiswa, namun bahasa yang digunakan belum memenuhi harapan.

Sebagai matakuliah pengembang kepribadian, pengajaran bahasa Indonesia bertujunan agar mahasiswa memahami konsep penulisan ilmiah dan menerapkannya dalam penulisan karya ilmiahnya. Untuk itu, mahasiswa dibekali bekali berbagai keterampilan kognitif, psikomotorik, dan afektif yang terkait dengan penggunaan bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi yang sekaligus dapat mengembangkan kecerdasan, karakter, dan kepribadiannya.

Melalui pembelajaran, penguasaan  bahasa Indonesia dapat mengembangkan berbagai kecerdasan, karakter dan kpribadian. Orang yang menguasai bahasa Indonesia secara aktif  dan pasif akan dapat mengekspresikan pemahaman dan kemampuan dirinya secara sistematis, logis dan lugas. Hal ini dapat menandai kemampuan mengorganisasi karakter dirinya yang terkait dengan potensi daya pikir, emosi, keinginan, dan harapannya. Yang kemudian diekspresikannya dalam berbagai bentuk artikel,proposal proyek, penulisan laporan, dan lamaran pekerjaan.

Disisi lain,  orang yang menguasai bahasa Indonesia dengan baik akan mampu pula memahami konsep-konsep, pemikiran, dan pendapat orang lain. Kemampuan ini akan dapat mengembangkan karakter dan kepribadiannya melalui proses berpikir sinergis, yaitu kemampuan mengahasilkan konsep baru  berdasarkan pengalaman yang sudah dimilikinya bersamaan dengan pengalaman yang baru diperolehnya. Dampaknya, oarang yang berkarakter demikian akan menjadi lebih cerdas dan kreatif dalam memanfaatkan situasi, stimulus, dan pengalaman baru yang diperolehnya.

Kecerdasan yang didukung oleh kpribadian dan moral yang tinggi memungkinkan setiap orang senantiasa menggali potensi yang ada disekitarnya dan mengembangkannya menjadi kreatifitas baru. Kecerdasan ini memungkinkan seseorang memiliki kepekaan yang tinggi untuk memanfaatkan kekayaan budaya, seni,iptek, dan kekayaan alam menjadi sumber kreatifitas baru yang tidak akan pernah habis. Misalnya :  merekayasa cerita klasik Baratayuda kedalam kreatifitas baru untuk konsumsi masyarakat modern dan mengolahnya kedalam situasi, gaya dan versi baru sehingga memenuhi tuntutan masyarakat modern. Tokoh GatotKaca misalnya dapat dijadikan cerita yang menarik tentang kepahlawanannya dalam peperangan di ruang angkasa lengkap dengan pakaian astronotnya yang dibumbui dengan romantismenya bersama Pergiwa (istrinya) dalam paduan neoklasik disertai sentuhan teknologi modern. Dampaknya, mahasiswa cerdas, berkepribadian, dan mampu menjadikan bangsa ini berkualitas tanpa kehilangan akar budayanya.

Untuk mewujudkan kecerdasan dan kepribadian tersebut mahasiswa dibekali keterampilan berbahasa yang secara alami diawali denagn pemahaman fungsi bahasa sebagai sarana komunikasi dalam berbagai ragam kebahasaan. Selanjutnya, mahasiswa dibekali keterampilan bagaimana mendapatkan ide ilmiahmengorganisasikannya dengan kerangka karangan sebagai kerangka berfikir, dan mengekspresikannya dengan ejaan yang benar, pilihan kata yang tepat, kalimat yang efektif, dan paragraf yang benar dalam sebuah karangan.

Untuk menyempurnakan karangan tersebut, mahasiswa dibekali pengetahuan dan keterampilan menyunting naskah. Daripadanya, mereka diharapkan dapat manulis karangan ilmiah (opini, artikel, makalah, paper, skripsi) yang berkualitas. Untuk memperkaya keterampilan tersebut mahasiswa dibekali pengalaman menulis resensi buku. Pengayaan ini, secara kognitif, diharapkan dapat meningkatkan kemampuannya sehingga dapat menyempurkan karya ilmiah yang ditulisnya.

Kini, sejak awal tahun 2000an sejak didengungkan globalisasi informasi yang didukung berbagai peralatan komunikasi mutahir yang sangat efektif dalam berbagai aktifitas masyarakat dunia, fungsi bahasa Indonesia sebagai sarana pengembang kepribadian bangsa mulai mengahadapi tantangan dari berbagai bahasa dunia terutama bahasa internasional yang digunakan oleh berbagai bangsa. Tantangan ini harus dihadapai dengan membenahi sistem pengajaran bahasa Indonesia, baik tingkat kedalaman maupun keluasannya. Untuk itu, fungsi mata kuliah bahasa Indonesia kini dapat masa depan, bagi mahasiswa, menjadi lebih penting, bukan saja sebagai perekat dan pemersatu bangsa,   tetapi juga sebagai sarana komunikasi ilmiah.

Fungsi bahasa Indonesia sebagai matakuliah pengembang kepribadian diarahkan pada kemampuan berbahasa yang baik ( dapat diterima oleh orang lain) dan benar (sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia).

Fungsi tersebut mencakup berbagai aspek :

Mengembangkan kemampuan berkomunikasi ilmiah dalam berbagai media lisan maupun tulisan.
Mengembangkan kemampuan akademis.
Mengembangkan berbagai sikap, seperti sikap ilmiah, sikap paradigmatis dalam mengembangakan pola-pola berfikir, dan sikap terpelajar dalam mengaktualisasi hasil belajarnya.
Mengembangakan kecerdasan berbahasa.
Mengembangkan kepribadian terutama menciptakan kreativitas baru terkait dengan pengalaman, pengetahuan, potensi, dan situasi baru yang dihadapinya, serta kemampuan mengekpresikannya
Mengembangkan kemampuan berkomunikasi antarpribadi sehingga memantapkan perkembangan pribadinya, dan
mengembangkan kemampuan sebagai lambang bangsa dan negara.
Jika anda berkenan, berilah komentar yang bersifat positif dan membangun..!!!
sumber :http://definisi.org/contoh-hubungan-bahasa-dengan-pengembangan-kepribadian

0 komentar:

Post a Comment

Komentar anda marupakan motivasi buat penulis...